Buat sebagian besar traveler, jalan-jalan ke luar negeri tidak hanya tentang wisata alam atau kuliner, tapi juga tentang merasakan langsung kearifan lokal lewat festival budaya dunia. Dari tarian, kostum tradisional, musik, hingga ritual kuno, semua jadi magnet yang bikin siapa pun ingin datang.
Selain itu, festival juga sering jadi alasan banyak orang merencanakan perjalanan. Misalnya, ada yang sengaja ke India saat Holi atau ke Spanyol saat La Tomatina. Momen ini menghadirkan suasana yang benar-benar berbeda dari sekadar liburan biasa.
1. Holi Festival – India
Kalau bicara tentang festival penuh warna, Holi dari India adalah juaranya. Festival ini identik dengan bubuk warna-warni yang dilemparkan ke udara dan ke tubuh orang lain. Holi melambangkan kemenangan kebaikan atas kejahatan sekaligus perayaan musim semi.
Traveler yang datang ke India pada bulan Maret bisa merasakan pengalaman luar biasa: menari, bernyanyi, dan bermain warna bersama warga lokal. Sensasinya seperti pesta jalanan yang meriah tapi tetap penuh makna spiritual.
2. Carnival Rio de Janeiro – Brasil
Rio de Janeiro adalah rumah bagi salah satu pesta jalanan terbesar di dunia. Carnival Brasil terkenal dengan parade samba, kostum megah penuh bulu, dan musik yang bikin semua orang ingin bergoyang.
Festival budaya dunia ini menjadi bukti betapa kuatnya pengaruh musik dan tarian dalam menyatukan orang dari berbagai negara. Banyak traveler yang rela jauh-jauh terbang ke Brasil hanya untuk merasakan kemeriahan luar biasa ini.
3. La Tomatina – Spanyol
Bayangkan ribuan orang saling melempar tomat di jalanan kota kecil Bunol, Spanyol. Inilah La Tomatina, festival unik yang selalu bikin penasaran.
Meski terlihat kacau, festival ini punya aturan ketat, seperti tomat harus diremukkan dulu sebelum dilempar agar tidak melukai orang. Buat traveler yang mencari pengalaman out of the box, La Tomatina bisa jadi checklist wajib.
4. Oktoberfest – Jerman
Mendengar kata Oktoberfest, yang langsung terbayang pasti bir Jerman yang terkenal di seluruh dunia. Tapi sebenarnya festival ini bukan cuma soal minum bir. Ada parade tradisional, pakaian khas Bavaria, hingga musik rakyat Jerman yang membuat suasana semakin meriah.
Traveler yang datang ke Munich bisa menikmati festival ini setiap akhir September hingga awal Oktober. Jadi, jangan kaget kalau melihat ribuan orang memakai pakaian tradisional seperti lederhosen dan dirndl.
Baca Juga: 10 Destinasi Pantai Tersembunyi di Indonesia yang Wajib Dikunjungi
5. Day of The Dead – Meksiko
Meksiko punya tradisi unik untuk mengenang orang yang sudah meninggal, yaitu Día de los Muertos atau Day of The Dead. Festival ini penuh dengan warna, bunga marigold, topeng tengkorak (calavera), dan altar persembahan untuk arwah.
Meskipun temanya kematian, festival ini justru dirayakan dengan gembira. Traveler bisa melihat bagaimana budaya Meksiko menghormati leluhur sambil tetap bersuka cita dengan tarian, musik, dan makanan khas.
6. Songkran – Thailand
Kalau ke Thailand bulan April, traveler pasti tak bisa menghindar dari perang air terbesar di dunia: Songkran Festival. Awalnya, Songkran adalah tradisi menyiram air sebagai simbol penyucian diri untuk menyambut Tahun Baru Thailand.
Kini, Songkran berubah jadi pesta jalanan yang super seru. Semua orang turun ke jalan dengan ember, pistol air, atau bahkan selang. Tak heran kalau festival budaya dunia ini selalu masuk wishlist banyak wisatawan.
7. Lantern Festival – Tiongkok
Festival lampion di Tiongkok selalu berhasil mencuri hati para traveler. Ribuan lampion kertas dilepaskan ke langit malam, menciptakan pemandangan magis dan romantis.
Tradisi ini biasanya diadakan pada akhir Tahun Baru Imlek, sebagai simbol melepas masa lalu dan menyambut harapan baru. Traveler yang datang ke kota-kota besar di Tiongkok saat festival ini bisa menyaksikan keindahan cahaya yang menakjubkan.
8. Carnival of Venice – Italia
Venice terkenal dengan kanalnya yang indah, tapi di bulan Februari-Maret, kota ini berubah jadi panggung penuh topeng dan kostum mewah. Carnival of Venice identik dengan topeng klasik khas Italia yang penuh detail artistik.
Traveler bisa ikut berbagai parade, pesta topeng, atau sekadar berjalan-jalan sambil menikmati suasana kota yang terasa seperti kembali ke abad pertengahan. Festival ini benar-benar memadukan seni, sejarah, dan budaya.
9. Cherry Blossom Festival – Jepang
Saat musim semi, Jepang menjadi destinasi idaman karena mekarnya bunga sakura. Cherry Blossom Festival atau Hanami adalah tradisi berkumpul di bawah pohon sakura sambil menikmati pemandangan indah.
Traveler yang datang bisa merasakan atmosfer romantis, penuh ketenangan, dan keakraban. Biasanya, warga Jepang membawa bekal, minuman, dan menghabiskan waktu bersama keluarga maupun teman. Festival ini juga populer di Korea Selatan dan beberapa negara lain.
10. Burning Man – Amerika Serikat
Berbeda dari festival budaya dunia lainnya, Burning Man yang diadakan di gurun Nevada ini lebih mirip pertemuan seni, musik, dan komunitas global. Festival ini berlangsung selama seminggu dengan konsep kebebasan berekspresi.
Traveler bisa menemukan instalasi seni raksasa, pertunjukan musik, hingga komunitas unik yang membentuk “kota sementara” di tengah gurun. Puncaknya adalah pembakaran patung kayu raksasa yang jadi simbol pelepasan.
Leave a Reply